Stereocontrol and Ring Formation
Stereocontrol
and Ring Formation
1.
Kontrol
Stereo pada Sistem Asiklis.
Reaksi pada molekul asiklis dapat menghasilkan diastereomer
dan pengertian “penontrolan stereokimia”, yang biasanya digunakan untuk suatu
usaha menghasilkan satu diastereomer sebagai produk utama dari reaksi. Usaha –
usaha untuk mengontrol stereokimia yang penting meliputi: Selektivitas
markonikov atau anti markonikov, Retensi atau inversi konfigurasi, Selektivitas
cis-trans, Selektivitas syn-anti dan Pengaruh khelasi
heteroatom.
a.
Selektivitas
Markonikov/ Anti Markonikov
Reaksi khas yang menggambarkan adisi markonikov adalah
reaksi HBr dengan 2-metil 2-butena yang menghasilkan 2-bromo 2-metil butana.
Reaksi adisi anti markonikov yang khas adalah adisi boran pada alkena, yang
menghasilkan alkohol pimer, setelah oksidasi terhadap intermediet alkil boran. Jika
reaksi menghasilkan karbokation, maka orientasi Markonikov pasti dihasilkan.
Jika diinginkan adisi anti-Markonikov, maka pengubahan pada mekanisme reaksi
harus terjadi.
Reaksi HBr dengan 2-metil-2-butena yang
menghasilkan 2-bromo-2-metil-butana.
b.
Retensi
vs Inversi Konfigurasi
Contoh sederhana untuk menginversi pusat stereokimia adalah
mengkonversi gugus fungsi menjadi gugus fungsi lainnya. Proses ini biasanya
melibatkan alkohol atau substrat amina. Jika alkohol dikonversi menjadi turunan
dengan ikatan C – O lemah serta adanya kecenderungan yang besar untuk
terjadinya penggantian ,maka tipe SN2 menjadi mungkin dengan inversi
pusat stereogenik tersebut. Contoh sederhana proses ini adalah konversi (S)-2-pentanol menjadi tosilat yang
sesuai, yang dapat diganti dengan nukleofilik seperti azida dan ada hasil,
dengan kontrol sempurna pusat stereogenik. Ini merupakan metode efektif untuk
menginversi pusat stereo dengan pengikatan gugus fungsi yang berbeda.
Contoh pengontrolan konfigurasi pusat khiral adalah konversi
alkohol sekunder khiral menjadi klorida sekunder yang sesuai dengan tionil
klorida
c.
Selektivitas cis-trans
Kontrol pada geometri cis-trans
telah ditunjukkan pada reduksi alkuna dengan hidrogenasi katalitik atau dengan
logam alkali. Katalis Lindlar memungkinkan terjadinya reduksi secara selektif
terhadap alkuna menjadi cis-alkena.
Keadaan yang berlawanan, reaksi alkun dengan logam alkali akan menghasilkan trans-alkena. Sekali lagi, pengertian
utama terhadap perbedaan dua mekanisme reaksi tersebut memungkinkan
pengontrolan geometri cis-trans
produk akhir.
Katalis Lindlar memungkinkan terjadinya reduksi secara
selektif terhadap alkuna menjadi cis-alkena.
d.
Selektivitas
syn-anti
Reaksi
enolat yang dibicarakan sebelumnya merupakan contoh yang baik tentang kemampuan
untuk mempengaruhi atau mengontrol distereoselektivitas, dengan mengubah basa
atau kondisi reaksi lain. Produk-produk akhir dari serangkaian reaksi ini
adalah syn diastereomer dan anti diastereomer. Rekasi lain di mana syn dan anti diastereomer dapat dibentuk, tetapi satu yang perdominan,
yaitu pada contoh konversi alkena menjadi 1,2-diol. Metode untuk menghasilkan
diol secara stereoselektif dimulai dengan epoksida, yang dibentuk dengan
mengoksidasi alkena yang dibuka menjadi diol dengan hidroksida (atau dangan
nukleofil oksigen lain). Pada contoh ini, syn
diol dibentuk melalui pelepasan nukleofil hidroksida dari sisi belakang ke
karbon yang kurang terhalang. Hasil yang diperoleh adalah syn-diol. Dalam beberapa hal,mungkin mengontrol pembukaan cincin
epoksida,terutama terhadap molekul siklis,seperti pada reaksi
1-fenilsikloheksena oksida dengan hidroksida.
Metode
untuk menghasilkan diol secara streoselektif dimulai dengan epoksida yang
dibentuk dengan mengoksidasi alkena yang dibuka menjadi diol dengan hidroksida
e.
Khelasi
Heteroatom
Salah satu
faktor utama untuk mengontrol distereoselektivitas adalah pengaruh khelat
gugus-gugus heteroatom tetangga (pengaruh gugus tetangga). Keadaan ini dapat
ditunjukkan pada reaksi alkohol alilik khiral dengan asam peroksi. Koordinasi
dengan oksigen dan pelepasan oksigen elektrofilik dari sisi tersebut
menghasilkan alkohol epoksi.
Epoksidasi asimetris
Sharples memanfaatkan selektivitas yang timbul dari koordinasi dengan alkohol
alilik oleh penambahan agen khiral untuk mengontrol selektivitas. Pengikatan
alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik
dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan
terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink
borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi
litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini
disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
Salah satu
faktor utama untuk mengontrol diastereoselektivitas adalah pengaruh khelat
gugus-gugus heteroatom tetangga.
f.
Stereo
Kontrol melalui precursor siklis
Sistem
siklis dapat digunakan untuk
memprediksikan gugus fungsi, sering dengan control regiokimia dan steriokimia. Cincin
kemudian dibuka untuk memperperoleh
system asiklis, dan regioimia dan strereokimia subtituen telah
ditetapkan (ditemukan). Contoh penerapan masalah dilakukan dengan cara
disintesis senyawa organic secara
efektif.
Penambahan
dan pengaturan gugus fungsi adalah konversi sikloheksanoan menjadi epoksiteron.
Penambahan dengan tosilhidrasin dalam asam asetat akan menyebabkan terjadinya
pemecahan cicin Eschenmoser dan menghasilkan. Hidrogenasi Lindlar memberikan
feromon seks utama dari Doglas fir Fussockmoth.
2. Reaksi Pembentukan Cincin
Pengenalan dari aturan Baldwin untuk
penutupan cincin, mempelajari nukleofil, homolitik dan proses penutupan cincin
kationik, dan mendapatkan pola reaktifitas yang dapat relativ diprediksi. Pendekatan
ini didasarkan pada persyaratan-persyaratan steriokimia dan sudut pendekatan
yang memungkinkan untuk membawa bersama-sama dua pusat reaktif bila dihubungkan dengan atom-atom (tether). Baldwin
mengklasifikasikan penutupan cicin menjadi dua kategori : EXO (aliran elektron dari reaksi adalah
eksternal terhadap cincin yang akan dibentuk) dan ENDO (aliran elektro didalam
cincin yang akan dibentuk). Jika atom yang diikat dinyatakan tet dan cincin yang akan
dihasilkan adalah 6.118. Peningkatan atom pada sp2 disebut
TRIG (membentuk cincin) dan peningkatan hibridisasi pada atom sp disebut DIG (pembentukan
cincin).
Bila kita bicarakan aturan Baldwin,
maka yang paling perlu dibicarakan adalah pertama-tama adalah persyaratan sudut
peningkatan untuk membawa dua ujung raktif molekul bersama-sama. Elliot dan
Graham-Richard menyatakan suatu metode untuk memprediksikan sudut pendekatan yang cocok, yang haya
didasarkan pada substrat. Pengggantian pada karbon sp3 pada umumnya
melalui peningkatan dari bagian belakang dan gugus yang akan datang (X) harus
mendekati karbon yang mengandung Y [ada sudut yang dekat dengan 180°.disini
sudut ikat sekitar 120°, tetapi selama reaksi, atom sp3 adalah tetrahedral (dengan
sudut ikatan sekitar 109°).
Sumber :
Smith, M. B. 2017. Organic Synthesis
Third Edition. Belgium.
Pertanyaan :
1. 1. Untuk
mengontrol selektivitas epoksidasi asimetris. Mengapa perlu dilakukannya pengikatan alcohol alilik pada logam ?
2. Dapatkah
dilakukan reaksi adisi HBr pada alkena dengan adanya peroksida ? Bagaimana
hasil yang didapatkan ?
hai risma, menurut saya
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
Hai risma
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
terimakasih pemaparannya
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
Menurut saya pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
BalasHapusHayy rismaa
BalasHapus2. Menurut saya adisi HBr pada alkena dapat dilakukan Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
BalasHapus2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik
terima kasih atas materinya, menurut saya Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
BalasHapus
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
Menurut saya untuk jawaban no. 1 Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom. Sedangkan untuk jawaban no. 2 Dapat dilakukan reaksi adisi HBr pada alkena dengan adanya peroksida dan Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
BalasHapusHai risma
BalasHapusJawabannya :
1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. kemudian diikuti reaksi Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
Sekian :)
1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
BalasHapusterimkasih risma,
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom
terimakasih pemaparannya
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
hai risma , menurut saya :
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom
terimakasih materinya risma
BalasHapus2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
hai risma , menurut saya :
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom
Materi yang menarik Risma ,
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
Terimakasih risma
BalasHapusSaya akan menjawab no 2
Menurut saya
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
terima kasih atas materinya
BalasHapussaya akan menjawab:
1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
terimakasih materinyaa..
BalasHapusmenurut saya,
1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
terimakasih atas penjelasan materinya risma..
BalasHapusmenurut saya,
1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
BalasHapus2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
BalasHapusHay Risma terimakasih untuk materinya.
BalasHapus2. Menurut saya adisi HBr pada alkena dapat dilakukan Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
BalasHapusTerimakasih risma
1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
terimakasih pemaparannya
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
Hy kak risma, thanks pedomannya..
BalasHapus1. Pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidasi. Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tergantung pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang. Hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
2. Dapat, Reaksi ini menghasilkan radikal karbon yang diperoleh mula-mula dari adisi radikal brom pada alkena. Radikal brom dibentuk berdasarkan pemecahan hormolitik dari peroksida yang ditambahkan, kemudian diikuti reaksi dengan HBr. Radikal yang terbentuk distabilkan oleh efek elektronik tiga gugus alkil daripada alternatif radikal primer. Reaksi dengan HBr menghasilkan bromida primer dan menghasilkan radikal brom yang lain pada langkah propagasi rantai. Karena brom pertama-tama mengadisi alkena yang menghasilkan radikal tersier yang lebih stabil, maka hidrogen ditransfer pada radikal tersebut. Ini merupakan reaksi berlawanan regioselektivitas keseluruhan terhadap adisi selektif pada reaksi kationik.
Thkyu adek
Hapus